24 May 2008

Membuat Keputusan

" Sekali waktu dalam hidup kita mesti membuat keputusan
atau kita tidak akan pernah melakukan sesuatu"


Membuat keputusan seringkali menjadi sebuah hal yang tidak mudah, terutama bila keputusan tersebut melibatkan banyak pihak. Bukan saya disini bukan mau ngobrol soal keputusan pemerintah menaikkan harga BBM, karena saya yakin itu pasti cuma bikin bete. Saya lebih ingin ngobrol soal keputusan-keputusan yang kita buat dalam hidup, yang seringkali buat sebagian orang tampak sederhana sedang buat sebagian yang lain bisa menjadi sebuah persoalan serius.

Dalam usia saya yang sudah lewat beberapa minggu dari seperempat abad, saya telah membuat banyak keputusan yang (pasti) berpengaruh dalam perjalanan hidup saya. Saya masih ingat bahwa dulu saya sering diberitahu bahwa saya baru bisa membuat keputusan sendiri ketika saya telah berusia 21 tahun, saat dimana seseorang layak dianggap dewasa. Jujur saja, sampai sekarang saya tetap merasa bahwa itu konyol, sebab bahkan sebelum saya berusia 21 tahun saya telah banyak membuat keputusan tanpa harus melibatkan orang lain.

Entahlah, mungkin sekedar keras kepala mungkin juga luapan ego, yang pasti hal tersebut memang berpengaruh besar dalam perjalanan hidup saya. Pilihan - pilihan yang saya buat, keputusan yang saya ambil, telah banyak memberikan warna bagi hidup saya saat ini. Misalnya ketika saya memutuskan untuk ikut pecinta alam, memutuskan dengan siapa saya jatuh cinta, memutuskan untuk kuliah dimana, semuanya saya lakukan sebelum saya berumur 21 dan saya putuskan sendiri.

Hasilnya? Saya tidak pernah menyesali keputusan saya. Tapi apakah selalu begitu? Nggak juga, kadang saya juga menyesali keputusan saya, meski pada akhirnya saya memaksa diri saya sendiri untuk mengakui bahwa daripada menyesalinya lebih baik melihat sisi positifnya.

Saya sempat curiga (well saya tidak tahu pilihan kata yang tepat untuk ini apa) bahwa hidup kita ini sebenarnya sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa, bahwa kita sebenarnya tinggal berjalan, kita sebenarnya tidak membuat keputusan untuk menentukan jalan hidup, tapi kita membuat keputusan untuk memahami alasan tentang perjalanan hidup kita.

Bingung yah? Maafkan deh atas kekurangmampuan saya mengekspose pikiran saya hehehe
Maksudnya begini, kita seringkali berusaha mati-matian melakukan sesuatu, segala perhitungan telah kita lakukan, nyaris tidak ada celah untuk kegagalan, mulai dari Plan B sampai ke Extremely Back Up Plan sudah kita miliki, toh bisa saja terjadi sesuatu diluar dugaan kita. Tentu saja ini tidak lantas mengarah pada sikap pasrah tanpa usaha, sebab meski mungkin tanpa usaha juga adalah sebuah bagian dari garis hidup namun tetap ada yang membedakannya.

Jadi hubungannya begini, kalau kita berusaha keras dan gagal maka kita bisa belajar dari kegagalan kita, sedangkan kalau kita tidak berusaha dan gagal maka kita nyaris tidak mendapat apapun. Nah? Sudah mulai paham?

Jadi ketika kita telah mengambil keputusan dan melakukannya maka kemudian kita akan memahami kenapa keputusan itu kita ambil. Mungkin butuh waktu lama untuk memahami akibat atau manfaat dari keputusan yang kita ambil. Bahkan meski mungkin keputusan itu terasa pahit awalnya, mungkin itu adalah proses hidup yang harus anda jalani untuk mencapai tahap lain dalam hidup anda.

Yah semoga dengan berbagi seperti ini saya jadi lebih berani dalam mengambil keputusan. Semuanya, minta doa, saya akan mengambil salah satu keputusan besar dalam hidup saya.