23 September 2008

Aku pulang, akhirnya

Akhirnya berakhir juga masa-masa kegelapan tanpa internet selama 3 bulan yang terasa nyaris seperti 3 abad. Saat-saat berhadapan dengan monitor yang terkoneksi dengan internet nyaris menjadi sebuah metafor. Yup, akhirnya saya pulang dari Halmahera, begitu banyak hal yang ingin dibagi, cerita-cerita, pengalaman, pengetahuan, kerinduan,dan mungkin juga secuil oleh-oleh. Sayang ketika kabar kepulangan telah tiba justru muncul sasmita yang tidak biasa, seakan pertanda akan sebuah badai yang akan datang. Dan itulah yang terjadi, kepulangan saya disambut badai yang meluluhlantakkan jiwa raga dan menguncang keyakinan saya. Jadi sekali lagi maaf, sepertinya cerita tntang perjalanan harus menunggu ombak mereda dan badai yang pasti berlalu, yeah, pasti berlalu meski saya tak tahu apa yang masih akan tersisa setelah badai itu berlalu.

Pernah dengar kata-kata " ...yang tidak membunuhmu akan menjadikanmu lebih kuat" ? Setahun yang lalu badai itu pernah datang menghunjam, menghancurkan nyaris segalanya, hingga akhirnya saya bisa bangkit kembali dan melanjutkan perjalanan dengan sisa kekuatan sambil mencoba merakit kembali puing-puing kehidupan saya. Sekarang, ketika mimpi-mimpi itu mulai tampak badai itu datang kembali, mencoba menghancurkan segala yang tersisa. Badai tahun lalu memang tidak membunuhku, tapi apakah aku telah menjadi lebih kuat sehingga badai itu datang kembali?