22 November 2009

7+1 Alasan Untuk Pindah Kerja

Seringkali dalam perjalanan karir kita harus membuat keputusan untuk meninggalkan perusahaan tempat kita bekerja, tentu saja dengan berbagai macam alasan yang melatar belakangi keputusan kita. Nah sebagai seseorang yang sedang berada pada tahap tersebut saya ingin mencoba berbagi dengan segenap kawan semua tentang "10+1 Alasan untuk Pindah Kerja".

1. (Satu) Gaji atau pendapatan

Kita bekerja memang tidak selalu soal seberapa besar gaji kita, akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar alasan pindah kerja adalah untuk mendapatkan jenjang pendapatan yang lebih baik. Yang terjadi di perusahaan tempat saya bekerja saat ini adalah standar gaji yang mereka terapkan bisa dibilang sangat rendah. Meskipun tentu saja masih satu garis diatas upah minimum, akan tetapi posisi kerja atau jabatan (yang nantinya berhubungan langsung dengan tanggung jawab dan beban tugas) tidak berada pada posisi minimum. Konkretnya seperti ini, apakah anda pernah mendengar seorang Manager yang menangani sebuah proyek mendapat gaji dibawah 2 juta rupiah?

2. (Duwa eh Dua) Situasi kerja yang mulai tidak kondusif

Suasana kerja sangat mempengaruhi mood kita dalam bekerja. Suasana yang dimaksud disini bukan sekedar layout ruangan kerja, warna cat atau fenomena inter-exterior lainnya. Suasana kerja juga berarti sistem manajemen, hubungan antar karyawan, fasilitas kerja, dan banyak hal lain yang terjadi selama kita bekerja. Dalam suasana kerja yang professional tentu kita harus bisa membedakan antara hubungan pribadi dengan hubungan sebagai rekan kerja, sayangnya di kantor saya hal-hal seperti ini begitu absurd, ada kalanya perselisihan kerja bisa jadi seteru pribadi,sering juga sebaliknya, dan sebagai akibatnya sistem yang seharusnya bisa berhalan dengan lancar justru sering berantakan karena hal-hal konyol semacam ini.

3. (Teega(baca:TIGA bukan TEGA)) Tidak ada kesempatan untuk meningkatkan diri

Peningkatan kualitas diri tidak hanya berasal dari seberapa banyak uang yang anda miliki, memperkaya kemampuan, pola pikir, mental, dan pengalaman kerja juga merupakan sebuah peningkatan diri. Saat anda mulai merasa buntu,stuck atau mulai bosan dengan rutinitas yang tidak produktif maka mungkin inilah saatnya anda memutuskan untuk mencari pekerjaan baru. Di kantor tempat saya bekerja saya merasa semakin sulit untuk berkembang, budaya dan disiplin untuk kemajuan nyaris tidak berjalan peraturan yang dibuat oleh pimpinan justru disepelekan sendiri oleh keputusan yang dia laksanakan, menyedihkan.

4. (Empat,iya Empat) Keberadaan anda tidak dihargai

Yang saya maksudkan dengan keberadaan yang tidak dihargai ialah seolah-olah anda ada atau tidak tetap saja tidak akan berpengaruh pada kondisi perusahaan. Seringkali hal ini muncul karena hubungan yang tidak harmonis dengan atasan sehingga anda jarang, bahkan mungkin tidak pernah diserahi tugas atau tidak dilibatkan dalam proyek/pekerjaan perusahaan anda. Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa bukankah menyenangkan bila kita bisa santai-santai tapi uang gaji terus berjalan, sayangnya tidak, kebutuhan manusia untuk aktualisasi dan pengakuan akan eksistensi mereka cukup besar, belum lagi rasa malu dari anggapan "makan gaji buta".

5. (Udah pasti Lima kan?) Keluarga

Bagi mereka yang sudah berkeluarga atau hendak berkeluarga hal ini bisa menjadi salah satu alasan kuat untuk pindah kerja, bisa jadi agar mereka punya lebih banyak waktu dengan keluarga, mungkin sistem cuti dan lembur yang lebih baik, pekerjaana yang tidak terlalu mobile, dan segudang alasan lainnya.

6. (......Enam) Bos yang Menyebalkan

Hampir bisa dipastikan bahwa sebagian besar Bos adalah orang yang menyebalkan, diktator absolut versi mini, terutama pada perusahaan swasta dan perusahaan keluarga (Keluarga Bos tentunya dan bukan keluarga anda). Seringkali ketika seseorang memiliki kekuasaan atau berada dalam posisi yang lebih tinggi daripada orang lain* maka dia akan memiliki kecenderungan untuk bersikap Egosentris atau menjadikan dirinya sebagai standar atas segala hal yang dilakukan orang lain (bawahannya) tentu saja hal ini akan sangat berpengaruh kepada kinerja dan kesempatan peningkatan karier anda. Hal ini memang bisa disiasati dengan berusaha lebih memahami karakter si Bos, meskipun cara tersebut sering gagal, terutama bila anda tidak berbakat menjadi seorang penjilat.

7. (IYA! Tujuh) SwaUsaha atau Usaha Mandiri.

Memiliki usaha sendiri menjadi impian bagi banyak orang, mengatur arah dan kebijakan usaha anda, menjadi sang Pengambil Keputusan, dan banyak kenikmatan lain yang tidak akan anda rasakan saat anda menjadi pekerja pada orang lain. Selain berbagai keuntungan anda juga akan dibebani dengan banyak tanggung jawab dan keharusan yang harus anda tanggung saat menjadi pemilik sebuah usaha. Jadi sebelum memutuskan untuk pindah kerja anda harus menyiapkan modal (dana, koneksi, persiapan mental, dll) dengan baik dan jangan lupa rencana cadangan jika usaha anda tidak berjalan mulus.

7+1. (Terserah mo dibaca apa) PENGEN AJA

Tentu banyak juga alasan seperti ini, kita begitu ingin pindah kerja meskipun belum tentu kita tahu apa alasannya. Jadi kenapa mesti pusing? Selama anda siap untuk menghadapi setiap konsekuensi dari Pindah Kerja ya lakukan saja. Gitu aja kok repot

NB: Sekedar untuk pengumuman, saya sudah memenuhi semua syarat diatas. Jadi mohon doa semoga bisa segera hengkang dari perusahaan ini.

08 October 2009

Saya dan Pekerjaan

2 Tahun sudah saya di salah satu tepi ibukota ini, Tangerang, sama seperti daerah lain di sekitar ibukota, kota ini juga menjadi daerah urban dengan manusia dari berbagai penjuru negeri ini. Para manusia ini bertebaran di Tangerang demi mencari uang dari berbagai pabrik, industri, usaha jasa hingga ke berbagai bidang usaha lainnya.

Karena dikenal sebagai kawasan industri maka ketika saya memperkenalkan diri dan menyatakan bahwa saya bekerja di Tangerang maka pertanyaan berikutnya biasanya adalah lokasi kerja, untuk lebih memudahkan akan saya berikan contoh dialognya.

Saya : ".....saya kerja di Tangerang pak (kata 'pak' boleh diganti mas, mbak, bu atau apapun)

X : "Pabrik apa?"

Saya : "Oh bukan pak,saya di kontraktor, untuk pengeboran air"

X : "Oooo.....Jetpump?"

Saya : (Duh...) "Bukan pak, ini yang skala besar, untuk hotel, apartemen, pabrik"

X : "...yah bikin sumur gitu kan?"

Saya : (Ugh....) "Ya semacam itu sih pak, tapi nanti sekalian dengan pengolahan air dan pemipaan juga"

X : "Pengolahan air?...yang kayak air isi ulang itu ya mas?"

Saya : (Arghhh...) "Ya hampir sama pak, tapi ini skalanya lebih besar"

X : "....oooo kayak pabrik Aqua ya..?

dan biasanya saya memilih untuk tidak memperpanjang dialog ini.


Mungkin belum terbayang oleh sebagian besar dari kita penggunaan air tanah untuk memenuhi kebutuhan sebuah kompleks apartment, plasa, mall dan bangunan-bangunan berskala besar lainnya. Mungkin yang akan terbayang pertama kali adalah jetpump atau bahkan pompa tangan merk Dragon. Sekedar untuk info sebuah kompleks apartemen bisa membutuhkan hingga 10 sumur dengan kapasitas masing-masing lebih dari 100.000 Liter perhari. (Bayangkan saja berapa jetpump yang harus tersedia untuk mencukupi kebutuhan tersebut)

Untuk pekerjaan seperti itulah orang-orang seperti kami ada

(advertorial)
PT. Arizal Bangun Persada.
Vila Regency Tangerang Blok FC-2 No 15
Contact Person : Dony Aditya (Iya, itu saya)
(advertorial)


Tugas kami adalah membuat sebuah lubang di tanah dengan kedalaman 150-250 Meter (Batas kedalaman ditentukan oleh Pemerintah Daerah setempat)lubang dengan diameter 6-8inch atau 15-20cm inilah yang kemudian disebut sumur dalam atau deep well. Setelah dilakukan pembuatan lubang maka dipasanglah pipa pelindung dan pipa saringan guna menyerap air tanah yang kemudian akan dipompakan dengan menggunakan pompa submersible yang diletakkan dalam sumur (terendam) untuk memompa air menuju tanki penampung yang nantinya akan didistribusikan ke area yang membutuhkan.



Berikut adalah metode yang sering kami gunakan dalam pembuatan sumur dalam yaitu metode lubang terbuka atawa "Open Hole Methods"

TAHAP-TAHAP METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBUATAN SUMUR DALAM


1. TAHAP PERSIAPAN
2. TAHAP PEMBORAN AWAL (PILOT HOLE)
3. TAHAP ELECTRICAL LOGING
4. TAHAP PEMBERSIHAN LUBANG BOR (REAMING HOLE)
5. TAHAP KONSTRUKSI PIPA CASING DAN SARINGAN (SCREEN)
6. TAHAP PENYETORAN KERIKIL PEMBALUT (GRAVEL PACK)
7. TAHAP PENCUCIAN DAN PEMBERSIHAN (WELL DEVELOPMENT)
8. TAHAP PENGECORAN
9. TAHAP UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
10.TAHAP FINISHING

I. TAHAP PERSIAPAN

Dalam pelaksanaan pekerjaan pemboran tahap pekerjaan persiapan meliputi :

1. Pekerjaan Mobilisasi

Sebelum pekerjaan lapangan dimulai, dilakukan mobilisasi atau mendatangkan peralatan dan bahan-bahan pemboran beserta personelnya ke lokasi pemboran. Tahap mobilisasi ini dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan lapangan.

2. Pekerjaan Persiapan Lokasi

Pada tahap pekerjaan ini meliputi :

a. Pembersihan, perataan dan pengerasan lokasi untuk posisi tumpuan mesin bor.
b. Pembuatan bak Lumpur, bak control dan selokan untuk sirkulasi Lumpur bor.
c. Penanaman casing pengaman sedalam 1-2 m pada posisi titik bor apabila formasi lapisan tanah paling atas yang akan dibor merupakan lapisan formasi yang mudah runtu.
d. Penyetelan (setting) mesin bor beserta menara (rig), penyetelan (setting) pompa Lumpur beserta selang-selangnya.
e. Penyedian air serta pengadukan Lumpur bor untuk sirkulasi pemboran.

II. TAHAP PEMBORAN AWAL

Sistem pemboran yang diterangkan disini adalah menggunakan system bor putar (rotary drilling) dan tekanan bawah (pull down pressure) yang dibarengi dengan sirkulasi Lumpur bor (mud flush) kedalam lubang bor.
Pemboran pilot hole adalah pekerjaan pemboran tahap awal dengan diameter lobang kecil sampai kedalaman yang dikehendaki, diameter pilot hole biasanya antara 4 sampai dengan 8 inchi, Selain itu juga ditentukan dengan kemampuan atau spesifikasi mesin bor yang digunakan.

Hal-hal yang perlu diamati dalam pekerjaan pemboran pilot hole adalah :

 Kekentalan (viskositas) Lumpur bor
 Kecepatan mata bor dalam menebus formasi lapisan tanah setiap meternya (penetrasi waktu permeter)
 Contoh gerusan (pecahan) formasi lapisan dalam setiap meternya.
Contoh (sample) pecahan formasi lapisan tanah (cutting) dimasukkan dalam plastik kecil atau kotak sample dan masing-masing diberi nomor sesuai dengan kedalamanya. Adapun maksud pengambilan sample cutting adalah sebagai data pendukung hasil electrical logging untuk menentukan posisi kedalaman sumber air (akuifer)

III. TAHAP ELECTRICAL LOGING

Electrical Loging tujuannya adalah untuk mengetahui letak (posisi) akuifer air, tahap pekerjaan ini sebagai penentu konstruksi saringan (screen).
Electrical Loging dilakukan dengan menggunakan suatu alat, dimana alat tersebut menggunakan konfigurasi titik tunggal dimana eletroda arus dimasukakan kedalam lubang bor dan elektroda yang lain ditanam dipermukaan. Arus dimasukkan kedalam lubang elektroda yng kemudian menyebar kedalam formasi disekitar lubang bor. Sebagian arus kembali ke elektroda di permukaan dengan arus yang telah mengalami penurunan. Penurunan inilah yang diukur.

IV. TAHAP PEMBERSIHAN LUBANG BOR (REAMING HOLE)

Yang dimaksud dengan reaming adalah memperbesar lubang bor sesuai dengan diameter konstruksi pipa casing dan saringan (screen) yang direncanakan.
Hal-hal yang diamati dalam tahap pekerjan reaming adalah sama seperti pada tahap pekerjaan pilot hole, hanya pada pekerjaan reaming cutting (formasi lapisan tanah) tidak perlu diambil lagi. Ideal selisih diameter lobang bor dengan pipa casing adalah 6 inchi. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah masuknya konstruksi pipa casing dan saringan (sreen) serta masuknya penyetoran kerikil pembalut (gravel pack).

V. TAHAP KONSTRUKSI PIPA CASING DAN SARINGAN (SCREEN)

Pada tahap ini peletakan pipa casing dan saringan (screen) harus sesuai dengan gambar konstruksi yang telah direncanakan. Terutama peletakan konstruksi saringan (screen) harus didasarkan atas hasil electrical logging dan analisa cutting.
Selain itu juga didasarkan atas kondisi hydrogeology daerah pemboran. Dari pemahaman aspek-aspek hydrogeology diharapkan perencanaan sumur dalam yang dihasilkan mampu memberikan sumur pemanfatan (life time) yang maksimal dan kapasitas yang optimal dengan memperhatikan kelestarian lingkungan didaerah sekitar pemboran.

VI. TAHAP PENYETORAN KERIKIL PEMBALUT(GRAVEL PACK)

Maksud dan tujuan penyetoran kerikil pembalut (gravel pack) adalah untuk menyaring masuknya air dari formasi lapisan akuifer kedalam saringan (screen) dan mencegah masuknya partikel kecil seperti pasir ke dalam lubang saringan (screen). Adapun cara penyetoran kerikil pembalut (gravel pack) adalah dibarengi dengan sirkulasi (spulling) air yang encer supaya kerikil pembalut (gravel pack) dapat tersusun dengan sempurna pada rongga antara konstruksi pipa casing dengan dinding lubang bor.

VII. TAHAP PENCUCIAN DAN PEMBERSIHAN (WELL DEVELOPMENT)

Tahap pekerjaan pencucian dan pembersihan sumur dalam dilakukan dengan maksud untuk dapat membersihkan dinding zona invasi akuifer erta kerikil pembalut dari partikel hlus, agar seluruh bukaan pori atau celah akuifer dapat terbuka penuh sehinga ar tanah dapat mengalir kedalam lubang saringan (screen) dengan sempurna.
Manfaat dari tahap Well Development ini adalah :

 Menghilangkan atau mengurangi penyumbatan (clogging) akuifer pada dinding lobang bor.

 Meningkatkan porositas dan permeabilitas akuifer disekeliling sumur dalam.

 Menstabilakan formasi lapisan pasir disekeliling saringan, sehingga pemompaan bebas dari kandungan pasir.

Pelaksanaan tahap Well Development dilakukan dengan cara :

1. Water Jetting

Peralatan yang digunakan disebut Jetting Tool, yaitu suatu alat dari pipa yang mempunyai 4 lobang (dozzle). Alat ini dimasukkan kedalam sumur dalam pada tiap-tiap interval saringan secara berurutan dari bawah keatas dengan penghantar pipa bor yang dihubungkan dengan pompa yang dihubungkan dengan pompa tekan yang memompakan air bersih kedalam sumur dalam.
Pada pengoperasiannya, alat ini digerakkan berputar-putar atau dengan memutar-mutar pipa penghantarnya dan naik turun sepanjang saringan (screen).

2. Air Lift

Pada metode air lift ini dimulai dengan pelepasan tekanan udara kedalam sumur dalam dari tekanan kecil kemudian perlahan-lahan diperbesar. Pekerjaan air lift ini dilakukan mulai dari interval saringan paling atas ke bawah secara berurutan hingga ke dasar sumur dalam.

VIII. TAHAP PENGECORAN (GROUTING)

Maksud dan tujuan dari tahap grouting ini adalah :
- Sebagai penguat (tumpuan) konstruksi pipa casing.

- Untuk menutup (mencegah) masuknya air permukaan (air atas) kedalam pipa casing melalui saringan (screen).

IX. TAHAP UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)

Maksud dan tujuan uji pemompaan (pumping test) ini adalah untuk mengetahui kondisi akuifer dan kapasitas jenis sumur dalam, sehingga dapat untuk memilih jenis serta kapasitas pompa ang sesuai yang akan dipasang disumur dalam tersebut.

Data-data yang dicat dalam uji pemompaan adalah :
a. Muka air tanah awal (pizometrikawal)
b. Debit pemompaan
c. Penurunan muka air tanah selama pemompaan (draw-down)
d. Waktu sejak dimulai pemompaan
e. Kenaikan muka air tanah setelah pompa dimatikan
f. Waktu setelah pompa dimatikan

Uji pemompaan dilakukan melalui 2 tahap :

1) Uji pemompaan bertahap (step draw-doen test)
Uji pemompaan yang dilakukan 3 step, masing-masing selama 2 jam dengan variasi debit yang berbeda.

2) Uji pemompaan panjang

Uji pemompaan ini umumnya dilakukan selama 2x 24 jam dengan debit tetap.
Pada uji pemompaan ini dimbil sample air 3 kali, yaitu pada awal pemompaan, pertengahan dan akhir pemompaan. Maksud dan tujuan pengambilan sample air adalah untuk pemeriksaan (analisa) kualitas air, apakah air yang dihasilkan dari sumur dalam tersebut memenuhi standar air minum yang diizinkan.

Kualitas air yang dianalisa adalah :
- PH (keasaman atau kebasaan) air tersebut.
- Kadar unsure-unsur kimia terkandung dalam air tersebut.
- Jumlah zat pada terlarut (TDS).

X. TAHAP FINISHING

Tahap finishing meliputi :

o Pemasangan pompa submersible permanent, panel listrik serta instalasi kabel-kabelnya.
o Pembuatan bak control (manhole) apabila well head posisinya dibawah level tanah, pembuatan apron apabila well head posisinya diatas level tanah.
o Pembuatan instalasi perpipaan, asesoris serta Well Cover.
o Pembersihan dan perapihan lokasi.



30 September 2009

Maaf Memaafkan

Nuansa-nuansa Lebaran masih terasa, di sekolah, kantor, di rumah dengan para tetangga, hari-hari ini masih dipenuhi suasana saling minta maaf dan memaafkan, saling bersalam-salaman. Masih banyak acara Halal bi halal digelar sebagai ajang saling bersilaturahmi dan bermaaf-maafan.

Sama seperti banyak kegiatan khas Ramadhan lainnya, acara silaturahmi dan bermaaf-maafan ini seringkali terjebak dalam sebuah klise (cliche : sesuatu yang menjadi kehilangan makna karena terlalu sering dilakukan/dipakai).

Maaf-memaafkan kadang berubah makna menjadi sebuah kegiatan rutin kultural yang tidak lebih dari ajang bertemu dan bersalam-salaman. Maaf menjadi sebuah produk lisan belaka tanpa melibatkan bathin. Ketika kita meminta maaf itu lebih dikarenakan sebuah kepantasan, dan ketika kita memaafkan itupun dilakukan lebih karena sebuah keharusan. Ah tapi sayapun terkadang masih seperti itu pada beberapa orang ^_^

Meminta maaf seharusnya diawali dengan kesadaran bahwa kita mengakui telah berbuat kesalahan dan berusaha memperbaikinya. Bila kita tetap tidak merasa bersalah maka permintaan maaf kita hanyalah tindakan sebatas kepantasan.

Begitu pula dengan memaafkan, sudah sepatutnya ketika kita berniat memaafkan orang lain maka tidak perlu lagi kita ungkit kesalahan-kesalahannya, tidak perlu lagi kita musuhi dia atas kesalahan yang telah kita maafkan.

Bukan hal yang mudah untuk memaafkan dan meminta maaf, terlebih lagi buat saya, ketika meminta maaf seringkali sulit bagi saya untuk mengakui kesalahan, merendahkan kepala dan meminta ampunan atas kesalahan yang saya perbuat. Pun saat harus memaafkan, terkadang begitu berat untuk melupakan luka yang pernah menggores dinding hati, menghapus dendam dan melupakan khilaf.

Oleh karena itu dikesempatan ini, dalam suasana bulan Syawal, ijinkanlah saya memohon maaf dan semoga saya bisa menghapuskan dan melupakan luka-luka lama yang masih tersimpan. Kepada orang-orang yang pernah saya lukakan, kepada orang-orang yang pernah begitu saya benci, saya mohon maaf.


Mohon Maaf Lahir dan Bathin.
Selamat Hari Raya Idul Fitri

10 September 2009

Menembus Batas Diri

Batas : 1 perhinggaan; 2 sempadan pemisah antara dua bidang, ruas, dan daerah; 3 ketentuan yg tidak boleh dilampaui.

Secara bahasa itulah artian dari batas, sebuah garis yang memisahkan dua hal. Akan tetapi bila ditinjau secara nilai "rasa" maka artinya bisa sangat berbeda bagi tiap-tiap orang. Lantas apa sih sebenarnya yang disebut "batas" itu? Apakah itu adalah sebuah garis akhir tempat kita menyerah? Ataukah suatu keadaan dimana kita harus mulai menyadari kemampuan diri?

Pertanyaan ini muncul ketika saya sedang berada dalam suatu proyek tambang di Halmahera, dan lebih tepatnya saat saya sedang terpikir-pikir ditengah sungai, ya, ditengah sungai, sebuah sungai kecil dengan batu besar di tengahnya. Pekerjaan kami pada proyek tersebut adalah pemetaan atau topografi jadi setiap hari kami menempuh setidaknya 3-5Km, dan pada awal perjalanan kami selalu harus mendaki sebuah tanjakan (kami beri nama "Tanjakan Selamat Pagi") sejauh 1 Km dengan kemiringan yang cukup menguras keringat, menghilangkan nafsu makan, dan menimbulkan haus yang amat sangat.

Itulah efek yang terjadi saat pertama kali mendaki tanjakan ini, dan entah berapa kali saya harus beristirahat sebelum mencapai ujung dari tanjakan ini. Selalu saja ada godaan untuk menyerah, untuk berhenti atau memilih kembali. Setelah berhari-hari menjalani 'menu' yang sama saya baru menyadari saya makin jarang berhenti di tengah tanjakan, bahkan akhirnya saya bisa melewati tanjakan ini tanpa harus beristirahat.

Lantas pada suatu sore di tengah sungai sepulang "tugas" saya mendinginkan kaki di tengah sungai dan mulai berpikir tentang batasan diri saya. Sesuatu yang awalnya terasa begitu berat bisa terlewati karena saya terus mencoba untuk menembus batasan diri saya. Ketika kaki saya sudah begitu lemas, ketika jantung saya seperti mau meledak, tapi saya tetap melangkah, dan saya mencapai akhir dari perjalanan saya.

Lantas kemana batas imajiner yang selama ini membatasi langkah saya? Ternyata itu semua cuma ada di otak saya. Ternyata tidak ada yang namanya batas, selalu ada langit di atas langit, yang paling tinggi belum cukup tinggi, masih bisa lebih jauh lagi, meski mungkin tidak hari ini.

Yeahh!!! Tampak bersemangat sekali kan? seakan-akan tidak ada yang bisa menghentikan saya, bahkan Tuhan. Ya, saya juga pernah seperti itu, mencoba melawan semua batasan, semua hal yang merintangi, dan semua nasehat, cibiran, tak ada artinya buat saya. Ketika saya memutuskan bahwa saya pasti bisa melampaui batas ini,1000% saya yakin bisa.

Saya terus berlari dan memaksa diri saya untuk menembus batas, tapi ternyata saya tidak mampu, jiwa saya menjerit kesakitan, tubuh saya memberontak. Saya masih terus memaksa mereka, hingga tetes terakhir dari semangat saya pun nyaris menguap. Merasa takut dikudeta oleh tubuh dan jiwa saya maka saya berdamai dengan mereka, saya duduk sejenak, menimbang rasa dan logika, dan saya memutuskan untuk menyerah.

Bukan karena saya kalah, bukan karena saya tidak mau berusaha, tapi mungkin bukan ini jalan saya.

Dari lembar-lembar kisah hidup yang sudah saya lewati ini, akhirnya saya menyadari, terlalu membatasi diri hanya akan membuat kita jadi kerdil dan lemah, tapi tidak mengenali batasan diri juga bisa membuat kita jadi pongah, takabur. Menempatkan batasan itu pada tempat yang tepat adalah kuncinya.

21 August 2009

Shalat Jumat

Sudah beberapa tahun saya tinggal di sebelah masjid, mulai zaman kuliah di Bandung hingga saat ini di Tangerang setidaknya sudah 3 kali saya tinggal persis di sebelah masjid. Ada banyak hal yang berbeda tapi satu yang selalu sama, saya tidak pernah cocok dengan masjid-masjid itu. Bukannya saya tidak cocok dengan masjid tapi saya selalu saja tidak bisa merasa nyaman berlama-lama di ketiga masjid itu.

Dan sama seperti shalat Jumat yang saya lakukan di masjid sebelah mess tadi siang (dulu saya lebih memilih shalat di tempat lain atau bahkan tidak shalat sekalian) masjid itu terlalu berisik dan setelah shalat hampir semua jamaah langsung menghambur keluar.

Saya tidak tahu pasti penyebabnya, mungkin karena di kota besar ini para jamaahnya rata-rata adalah pekerja atau pegawai yang sangat terikat oleh waktu, sehingga jika mereka berlama-lama di masjid maka habis sudah jam makan dan istirahat mereka. Atau mungkin juga kita sudah tidak bisa menikmati masjid sebagai tempat yang sunyi, tempat untuk berkontemplasi dan menikmati sunyi.

Ahhh.....saya rindu saat-saat dimana masjid bisa terasa begitu sejuk dan sunyi.
Trus nanti Taraweh gimana ya? bakal berisik lagi nggak ya?

Selamat datang Ramadhan

Pasti mudah bagi-Nya untuk memaafkan karena Dialah sang Maha Pengampun. Sedangkan bagi sebagian besar dari kita memaafkan lebih sering menjadi sekedar pemanis bibir dan bukannya sebuah ketulusan yang keluar dari dalam hati. Untungnya di bulan yang kebaikannya bahkan jauh lebih besar dari seluruh bulan dalam rentang hidup kita ini ada kesempatan untuk saling meminta dan memberi maaf, menghapus kesalahan yang mungkin muncul dari khilafnya laku, salanya ucapan atau bahkan sekedar niatan dalam hati. Maka saya ucapkan maaf tulus dari dalam hati atas segala hal yang telah membuat anda dan siapapun merasa tidak nyaman, semoga permohonan maaf ini bisa membersihkan kerikil tajam yang mengotori jalan kita menuju surga.

Selamat menjalankan ibadah puasa, mohon maaf lahir dan bathin

10 July 2009

Beberapa waktu terakhir ini saya nyaris yakin bahwa semua hal harus dibeli dengan uang dan menjadi kaya adalah sebuah syarat menjadi manusia. Pada bulan-bulan ini saya juga hampir kehilangan keyakinan tentang konsep berharap pada Tuhan. Saya tidak tahu lagi hendak berlari kemana, untuk apa, mengejar atau mungkin bersikejaran dengan entah apa. Saya mencoba mencari jalan dimana bahagia bermuara, tapi mengapa di depan sana yang tampak cuma padang terjal dan jurang menganga? Maka dari itu sempat juga muncul sebuah postingan yang beraroma "kematian", saya ngerasa stuck, buntu, dan nggak tahu harus kemana ataupun hendak apa.


Hingga kemudian ada sesuatu yang menembus otak saya, menembus dan menghunjam jauh kedalam kesadaran saya. SAYA HARUS BERHENTI DAN MELEPASKAN SEMUANYA. Maka itulah yang saya lakukan, saya bebaskan diri saya dari semua mimpi-mimpi, obsesi, target, dan semua hal yang mengejar dan saya kejar.

Dan saya mendapatkan pencerahan itu, dengan membebaskan diri saya justru bisa melihat apa yang selama ini saya lewatkan, apayang selama ini tidak saya sadari. Ternyata hidup ini begitu indah, ternyata jalan panjang yang terbentang di depan saya tidak cuma terjal, berliku dan dihiasi jurang menganga, nun disana ada padang rumput menghijau, ada air terjun, dan mungkin ada Harmonia. Perjalanan panjang ini cuma level demi level yang harus saya lewati, untuk menuju Final Stage dan mungkin Unlocking a New Stage ^_^

Ehm....well, maybe I'm in Love

28 June 2009

Menjadi kaya atau mati mencoba

Sebelum anda membaca posting ini, bacalah sepenggal kalimat ini, bila punya cukup waktu silahkan anda terpikir-pikir dahulu sebelum melanjutkan membaca.

What money can buy? A bed but not sleep, books but not knowledge, a clock but not time, food but not appetite, finery but not beauty, a house but not a home, medicine but not health, amusement but not happiness, sex but not love.



Begitu sering saya mendengar kata-kata semacam itu, bahkan dulu saya pun berpikir begitu, bahwa uang tak bisa membeli segalanya, bahwa banyak hal di dunia ini yang tak bisa dibeli dengan uang. Betulkah?
Sayangnya tidak sepenuhnya benar, hampir semua hal bisa dibeli dengan uang, sebut saja, bumi dan seisinya? manusia? harga diri? cinta? ya semuanya bisa dibeli, bahkan juga Tuhan.

Tanpa uang kita pasti akan kesusahan, kita tidak bisa mencukupi kebutuhan-kebutuhan dasar kita, kita tidak bisa memenuhi keinginan kita. Maka kita mencari dan mengumpulkan uang, lebih banyak lagi, lebih banyak lagi. Semakin banyak uang yang kita kumpulkan, semakin banyak yang kita butuhkan, dan semakin banyak pula yang kita inginkan. Semakin jauh kita mencari semakin lupa kita dengan alasan awal kenapa kita mencari. Untuk mendapatkan uang kita memerlukan modal, tak cukup hanya tenaga dan pikiran yang kita jual, waktu, idealisme, gengsi dan harga diri, bahkan Tuhan dan keyakinan kita.

Saya tidak menganggap itu hal yang salah, itu wajar saja, sebab saya setuju bahwa selalu ada harga yang harus dibayar untuk sesuatu. Dalam hidup memang tak ada yang gratis, kita memberikan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu. Yang menjadi pertimbangan adalah apakah yang kita berikan itu sesuai dengan apa yang akan kita dapatkan, apakah terlalu mahal ataukah terlalu murah, semuanya kitalah yang menentukan. Dengan menjadi kaya maka semua hal akan menjadi lebih murah dan lebih mudah.

Yah semoga saya bisa menjadi lebih kaya, sebab masih banyak mimpi yang belum terbeli, masih banyak tuntutan yang belum terpenuhi, masih banyak janji yang belum ditepati. Dan biarlah saya menjadi kaya atau mati mencoba.


`Posting ini ditulis sambil mendengarkan "Can't Buy Me Love- Jazz Ver."


20 June 2009

Aku malas bilang kamu cantik

Aku malas bilang kamu cantik.
Aku malas dan nggak peduli.
Buatku kamu selalu jadi yang tercantik,
dan akan tetap begitu, bahkan bila tak kukatakan.

Aku nggak suka saat kamu bertanya tentang cantiknya dirimu,
pentingkah itu?

Aku jatuh cinta padamu bukan karena kamu cantik
Aku bahagia bersamamu bukan karena kamu cantik
Aku memilih untuk menyerahkan hatiku padamu,
juga bukan karena kamu cantik

Kamu tahu bahwa aku lebih tertarik dengan ide-idemu
Dengan pendapat dan isi kepala yang dituangkan dari bibirmu
Kamu tahu aku lebih sering terpesona karena apa yang kamu pikirkan
bukan apa yang kamu kenakan,
bukan bagaimana model rambutmu,
bukan anting di telingamu,


Tapi kamu pasti juga tahu, bahwa tak banyak wanita yang kubilang cantik
Karena aku sering kecewa akan cantiknya rupa dan lebih memilih cantiknya jiwa
Dan aku telah terpesona olehmu
Dan aku telah memilihmu

Lantas kenapa selalu kautanyakan
"Aku cantik ga?"




NB:................masihkah kaucari pengakuan itu?

07 June 2009

Kematian itu seharusnya membebaskan

Suatu pagi, beberapa waktu yang lalu. Sebuah pesan singkat masuk ke telepon saya, seorang kawan meninggal dunia, menurut si pengirim kawan saya ini meninggal karena sakit. Selang beberapa hari senuah pesan singkat yang lain masuk, ibu dari seorang teman, meninggal dunia. Pesan singkat ini seakan hadir untuk ikut mengingatkan setelah beberapa hari ini saya terpikir-pikir mengenai kematian. Kematian bukanlah hal yang akrab kita perbincangkan dalam kehidupan kita sehari-hari, meski nyaris tiap hari kita disuguhi dengan berita pembunuhan, kecelakaan, atau bahkan kematian massal dalam perang.

Mungkin karena itu kematian milik orang lain.

Sangat jarang kita berbincang tentang kematian yang akan kita hadapi, karena menimbulkan rasa takut atau tidak nyaman kita kemudian menganggap kematian sebagai hal yang nyaris tabu dibicarakan. Kematian adalah sebuah bencana, musibah atau malapetaka, kehadirannya dalam pikiran kita hanya akan dibarengi dengan kemuraman dan kesedihan.

Kematian lebih mengerikan daripada menderita penyakit, menjadi miskin, atau hal-hal minor lainnya karena kematian tidak dapat disembuhkan atau dibalikkan keadaannya (unrecoverable). Ketika sakit kita masih bisa berharap sembuh, ketika miskin kita bisa berharap kaya, tapi apakah kita bisa berharap dapat hidup kembali setelah kematian? Tentu saja yang saya maksudkan adalah hidup kembali didunia ini. Ketidak mampuan untuk kembali pada kondisi semula inilah yang membuat kita merasa takut. Kita menjadi terputus dengan semua hal yang ada, semua orang, dunia kita, benda-benda kesayangan kita.

Ya, saya sendiri masih takut dengan kematian. Sebagian karena saya merasa tidak siap menghadapi konsekuensi hidup yang telah saya jalani, sebagian lagi karena takut kehilangan hal-hal yang (saya rasa) telah saya miliki.

Selama kita masih merasa memiliki sesuatu maka kita akan takut kehilangan.
(If you got NOTHING, you got NOTHING to lose)

Bukan ingin mempengaruhi anda untuk meninggalkan apa yang telah anda miliki, bukan pula untuk menyarankan anda berhenti mengejar apa yang ingin anda miliki, cuma ingin berbicara sendiri, tentang kematian yang pasti datang, tentang kehilangan yang pasti menjelang.
Memang baik mengejar mimpi, tapi alangkah indahnya bila sekali waktu kita mengingat akan mati, mengingat akah akhir dari dunia kita. Dan semoga hal itu yang akan membebaskan kita dari ambisi duniawi yang berlebih.

......ah saya cuma ngunandhika, nggreneng sendiri, bukan sok berlagak sufi.


(Diupdate sehari setelah diposting)

Waktu mencuci baju malam ini tiba-tiba saya merasa harus menulis ini. Sebenarnya posting ini seharusnya berjudul "Komm Susser Todd" atau 'Come Sweet Death'. Seharusnya juga dalam posting ini saya bercerita tentang saya yang tiba-tiba ingin melepaskan semuanya, untuk tidak hanyut dalam harapan-harapan, untuk lebih menjalani hidup dengan mengalir, untuk tidak terperangkap mengejar utopia saya. Tapi ternyata saya tidak bisa, saya masih takut, takut mati, takut melepas mimpi, takut berhenti mencari harmoni. Ah saya belum siap menjadi air yang mengalir, masih saja merasa diri ini api.

09 May 2009

Cinta Kedua

Cinta bukanlah sebuah obyek yang mudah untuk dibahas, dia punya berbagai bentuk atawa istilah kerennya multidimensi, dia juga punya berbagai parameter yang membuatnya bersifat sangat relatif tegantung pada sudut pandang setiap orang. Pada posting kali ini saya bukan ingin menggurui tentang cinta, saya juga bukan merasa lebih berpengalaman dalam bercinta, saya cuma memberanikan diri untuk berbagi, tentang rasa cinta saya, yang tentunya berdasar pada pendapat pribadi yang sangat subyektif. Sama sekali tidak ada paksaan untuk meneladani, meniru, ataupun untuk menyetujui, anda bebas menertawakan, mencibir atau bahkan tidak mengacuhkannya sama sekali. Jadi beginilah kisahnya...

Dia, atau sebut saja cinta pertama, saya mengenalnya sejak saya masih sekolah dasar, sekedar memandang atau sekali waktu bermain bersama, tak lebih. Menjelang akhir masa-masa sekolah dasar saya menjadi lebih dekat dengannya, mulai mencoba berakrab-akrab dengannya. Pertengahan SMP kami jadi lebih sering melewatkan waktu bersama, meski seringkali hanya sekedar berkeliling kota di sore hari atau menghabiskan waktu bersama pada hari-hari libur.

Kelas 3 SMP, pada saat-saat menjelang kepergian ayah saya kami jadi makin sering bersama. Seringkali saat semua anggota keluarga saya sibuk mengurus berbagai keperluan perawatan ayah saya di rumah sakit, saya ditinggal sendirian di rumah, dan saya langsung meluncur bersamanya dan pulang saat sudah larut malam. Tidak perlulah anda bertanya apa yang saya lakukan bersamanya.

Setelah ayah saya meninggal kedekatan kami semakin tak terpisahkan, ada hubungan yang unik diantara kami berdua, kami menyadari posisi masing-masing tanpa harus ada pernyataan diantara kami berdua, buat kami kata-kata tak banyak bermakna. Dia tahu ketika saya ingin bersenang-senang bersamanya, dia tahu bahwa dia harus tetap diam saat saya marah dan melampiaskan egoisme saya, begitupun sebaliknya, meskipun saya sering kesal ketika dia tiba-tiba ngambek tanpa alasan yang jelas, ketika dia tidak bisa memenuhi keegoisan saya.

Masa SMA yang saya lewatkan bersamanya jelas sebuah kenangan manis, berpergian ke luar kota, terpanggang matahari bersama, basah kuyup dibawah siraman hujan bersama, ah terlalu banyak romantisme masa muda yang kami lewatkan bersama. Sesekali saya memang suka menertawakan atau menjadikan dia sebuah lelucon tapi saya selalu bangga akan dirinya. Terkadang memang, saya melirik yang lain, yang lebih cantik, yang lebih modis, tapi harus saya akui bahwa saya lebih bahagia bisa bersamanya (yah kecuali pada saat-saat tertentu dimana dia bisa benar-benar menyebalkan)

Saat saya mulai menjelang 17 tahun hubungan kami menjadi semakin dekat, kemana-mana bersama, bertemu teman-teman saya, berjalan-jalan sore bersama, bahkan saat-saat saya sibuk dengan tugas sekolah dan ekskul. Ketika saya berpergian tanpa bersamanya pasti ada saja yang menanyakan keberadaan dirinya. Bagi banyak orang di sekitar kami, dia tanpa saya jelas kurang lengkap dan begitu juga sebaliknya, setiap mereka mengingat saya pasti mereka juga ingat dia.

Ketika saya memutuskan untuk mengejar mimpi ke Bandung dia pun ikut serta, meski saya tahu itu berat bagi dia tapi saya tidak punya pilihan lain, saya sangat membutuhkannya. Bandung jelas buka tempat yang tepat buat dia, kesibukan saya yang membuat saya makin kurang perhatian, keegoisan saya yang membuat dia harus semakin memaksakan diri, dan akibatnya saya merasa dia jadi makin menyebalkan karena seringkali mengecewakan saya (Saya lupa bahwa sebenarnya sayalah yang terlalu memaksa dia).

Hingga akhirnya hari itu tiba juga. Meski tentu saja harus saya akui bahwa dia juga telah banyak berjasa menemani saya melewati masa-masa sulit tapi perpisahan itu tetap tak terelakkan. Semester 3, setelah meminta restu dari orang tua, saya memutuskan untuk berpisah. Saya mengantarkan dia pulang dengan kereta api, tanpa air mata, tanpa kecup perpisahan.

Bahkan hingga kini saya masih merasa bahwa dia begitu berarti, bahwa tanpa adanya dia saya mungkin tidak akan menjadi diri saya yang sekarang.

Tak lama berselang saya mendapatkan penggantinya, sebut saja cinta kedua (sesuai dengan judul posting kali ini). Saya tahu dia baik, tidak terlalu banyak menuntut, dan yang pasti dia juga bisa mengimbangi egoisme saya, pokoknya dia sudah memenuhi sebagian besar prasyarat ideal, tapi saya tetap tidak merasakan getaran itu. Hingga kini kami masih bersama, melewati beribu putaran jarum jam bersama, dia hampir selalu bisa menjawab harapan saya, saya senang bersamanya, tapi tetap saja rasa itu tidak ada.

Dulu saat saya bersama yang pertama saya merasakan getar itu, bahkan hingga kini saya masih merindukannya, merindukan romansa yang kami lewati bersama. Dengan yang kedua (yang sekarang) saya memang telah melewati banyak hal, jauh lebih banyak daripada dengan yang pertama, tapi getaran itu tetap terasa berbeda. Kadang saat kami terpisah saya pun akan merindukannya, tapi tetap saja itu bukan cinta saya rindu karena saya membutuhannya. Apakah bila nanti kami harus berpisah saya juga akan sedih seperti saat saya berpisah dengan yang pertama?



Saya dan dia yang kedua menyusuri seruas jalan di sore hari






Nggak boleh protes, sejak tadi kan saya ngobrol soal motor

27 April 2009

Ulang Tahun

Sudah setahun lewat seperempat abad saya melewatkan masa hidup di muka bumi ini. Hari ini saya diingatkan tentang usia yang semakin bertambah dan umur yang semakin berkurang. Meski saya tidak terlalu menspesialkan hari ini, dan meski ada banyak hal yang membuat saya melewatkan hari ini dengan berlarian kesana kemari (Kejar tayang Proyek) ya, saya bahagia. Saya bahagia, karena ternyata ada begitu banyak orang yang memberi ucapan selamat kepada saya, mengucapkan doa dan harapan mereka bagi saya, dan saya bahagia ketika mereka tetap mengingat saya bahkan saat saya sering melupakan mereka.

Dan bukan sekedar bahagia, pada saat-saat ini saya diingatkan bahwa waktu saya semakin berkurang dan saya dituntut untuk semakin memaknai waktu yang tersisa. Masih banyak kainginan-keinginan yang berlabel mimpi, masih banyak daftar harapan yang belum tercapai, masih banyak.....dan tidak bisa saya tulis disini.

Buat semua orang yang telah membagi bahagia bersamaku, terima kasih, Dony masih akan terus berjalan ke depan dan semoga kita akan terus berjumpa di persimpangan kehidupan yang lain.

"Te vere otro dia"

31 January 2009

Sentimental Grafitti

Begitu rindu menampilkan deretan kata
Yang dengan bangga aku sebut puisi
Begitu ingin menumpahkan semua
Barisan kalimat yang sesakkan kepala



Gara-gara hujan yang turun nyaris tiap sore pada beberapa hari terakhir, saya jadi kelewat sentimentil, moody, dan (makin) nggak jelas
(teringat kata seorang teman "hujan di sore hari adalah saat yang tepat untuk seorang pria menjadi sentimentil")
Akhirnya kupindahkan juga isi notes N-Gage ku ke postingan kali ini




Ketika semua kata yang kupunya
Coba kujejalkan dalam kotak pesanmu
Dan masih belum bisa menjangkau hatimu
Hingga akhirnya segala rasa jiwa yang ada
Kugubah menjadi sebait mantra
Karna aku masih takut untuk berdoa

Sore/311






Seandainya bisa
Aku ingin membunuhmu
Sebagai pereda luapan amarah
Sebagai penuntas seteru kita
Juga sebagai penghormatan
Atas Cintamu pada Wanitaku

Seandainya bisa
Aku ingin melenyapkanmu
Agar aku berhenti membencimu
Agar dia berhenti mencintaimu
Dan agar aku berhenti curiga padanya

Ya...
Seandainya membunuhmu tak akan melukai hatinya
Tentu sekarang kalian tak akan lagi tertawa
...berdua


Malam/sebelum 11



Pahit...
Mengapa dia selalu hadir di mimpiku
Jika dia bukan untukku

Duh yang Maha Kuasa
Masih bolehkah aku berdoa?
Luluhkan hatinya
Kembalikanlah dia padaku


Menjelang pagi/128




Aku laki-laki biasa
Pernah patah hati
Dan kemudian jatuh cinta pada bidadari
Karena langit terlalu tinggi untukku
Kubujuk dia turun ke bumi
Mengikat dan memaksanya tetap bersamaku

Hingga hari itu tiba
Hari dimana ia temukan sayapnya
Dan terbang kembali ke angkasa

Mungkin ini memang kehendak Sang Pembuat Cerita
Bahwa bidadari bukan tercipta untuk laki-laki biasa


Malam/entah kapan