22 December 2010

Bukan Dikurangi tapi Dibagi

Semalam saya melewatkan sepotong malam bersama seorang karib, menonton sebuah film yang cukup lumayan, belum pernah saya tonton dan ceritanya cukup menarik. Tapi bukan film ini yang ingin saya bagi disini, tapi celetukan yang sedikit mirip curhat colongannya yang ingin saya bagi. Tidak ada angin tidak ada hujan (pantes panas) tiba-tiba dia nyeletuk, "Pak cepet nikah, udah jangan ditunda-tunda lagi, nggak usah nunggu nanti-nanti"



"Lho...?"



Dan kemudian serentetan kalimat diluncurkan, menurutnya setelah menikah bukan berarti langsung hanya enak belaka, bukan sekedar bulan-madu-diawan-biru-tiada-yang-mengganggu, bukan....setelah menikah pun dia dan pasangannya (bukan saya) masih akan berhadapan dengan berbagai masalah, mulai biaya cicilan ini itu, tempat tinggal, belanja, dll, dsb hingga pada perubahan kebiasaan-kebiasaan.



Poin yang ingin dia ceritakan bukan soal masalah-masalah yang tentu tidak akan pernah lepas dari kehidupan kita, sebab kita semua tahu, hidup tanpa masalah itu tidak seru kan? Yang ingin dia tunjukkan pada saya adalah, masalah boleh makin banyak, beban bisa saja bertambah tapi itu semua akan terasa lebih ringan sebab tidak lagi ditanggung sendiri, ada seseorang untuk berbagi, bertukar pikiran, dan tentu saja untuk menghadapi semua hal itu bersama-sama.



...dan harus saya akui, pagi itu saya merasa iri.