10 August 2011

Cerita Pagi Ini

Pagi ini, seorang penyeberang jalan melintas, angkot yang saya tumpangi mengerem mendadak, dua sepeda motor dibelakang nyaris menabrak, dan seorang bapak di pinggir jalan langsung tersentak.

Sang penyeberang jalan yang kemudian berganti status sebagai penumpang angkot memang menggoda untuk disimak, polesan tipis di wajahnya yang cerah dihiasi segaris senyum. Dan rambut yang tergerai menyembunyikan sebagian lehernya namun tidak bisa menutupi bagian depan bajunya yang berbelahan rendah.

Lengan bak pualam dan jemari lentik yang mengayun gemulai ketika memasuki pintu angkot membuat si bapak yang duduk dibelakang kusir eh maaf supir memandang terpaku sambil sesekali menelan ludah, seorang bapak yang duduk di depan saya menyempatkan diri untuk mencuri-curi pandang sambil sibuk menekan tombol handphone nya.

Saya sendiri lebih memilih untuk membuang muka, merasa jengah dan tidak nyaman, bukan karena sok alim atau berlagak menghormati bulan puasa, bukan juga karena teringat pesan istri saya untuk menjaga pandangan.

Saya menolak untuk melihatnya karena sejak awal saya sudah melihat jakun dilehernya ^_^