01 August 2006

Eksistensi ?

Saya sendiri tidak begitu jelas mengapa tiba-tiba kepengen punya blog, padahal fasilitas semacam ini sudah ada sejak beberapa waktu lalu. Setidaknya di friendster saya ada fasilitas serupa yang memungkinkan untuk memuat postingan - postingan saya. Bahkan saya juga sempat belajar bikin web yang (sayangnya) berakhir mengenaskan. Toh saya sama sekali tidak kepengen, bahkan terpikir pun tidak untuk membuat blog. Untuk membuat sebuah media yang memungkinkan saya menunjukkan pikiran-pikiran saya, ide-ide saya, dan hal-hal lain yang sering singgah di benak saya.

Mungkin juga, hal ini disebabkan karena saya seringkali memutuskan untuk berhenti bahkan sebelum mulai berpikir untuk mulai. Seringkali merasa tidak mampu bahkan sebelum berpikir untuk mencoba. Bahkan sebelum memikirkannya pun saya sudah menyerah, dan kalaupun saya telah melewati fase memikirkannya saya akan berhenti (dan seringkali terlalu lama) untuk mempertimbangkan setiap kemungkinan yang belum tentu terjadi. Hampir semua orang dekat yang cukup mengenal saya selalu berkata bahwa saya lemah dalam mengambil keputusan. Saat butuh keputusan cepat saya jadi terburu-buru dan sembrono, saat saya punya waktu untuk memikirkannya, saya akan menghabiskan waktu cukup lama untuk memutuskan, bahkan pada hal-hal yang seringkali terlalu sederhana.
Apakah anda pernah menghabiskan waktu seharian hanya untuk memutuskan apakah anda akan pergi ke toko buku dengan menggunakan sepeda motor atau angkutan kota, dan ketika anda mengambil keputusan anda baru saja sadar bahwa toko buku telah tutup. Karena hal seperti itu pula lantas seorang teman berkomentar dengan sebuah bahasa yang cukup indah " Kamu adalah seseorang yang bisa melewatkan waktu dengan duduk tenang dan bersantai memperhatikan pertumbuhan rumput" kalau anda menganggap kata tersebut sebagai sebuah pujian, maka ini adalah maksud sebenarnya dari kata tersebut "Kamu adalah orang dengan kecepatan otak paling rendah yang pernah kukenal"

Kalau dikemudian hari saya meumutuskan untuk mulai membuat blog bukan dikarenakan saya sudah menjadi sesosok pribadi berbeda yang bisa mengambil keputusan secara taktis. Meskipun saya sudah mulai bisa mengambil keputusan dengan lebih cepat, setidaknya pada saat saya merasa sedang punya uang (saya memutuskan membeli 2 buah buku dan 6 keping dvd dalam waktu kurang dari 15detik). Bukan juga karena saya sudah jago web design, wong untuk bikin spasi antar paragraf saja baru bisa beberapa hari yang lalu. Mungkin keputusan untuk mulai ikut-ikutan bikin blog ini lebih dikarenakan alasan kebutuhan.

Saya sendiri juga tidak tahu atau lebih tepatnya tidak sadar bahwa saya (ternyata) sangat suka mendapatkan atensi atau perhatian dari orang lain. Tentu saja belum mencapai tahap yang cukup parah hingga saya memutuskan bertindak cukup nekat demi mendapatkan perhatian orang (menjadi eksibisionis atau membaca postingan saya di perempatan dago misalnya). Atensi dari orang lain memang kebutuhan kita semua, mungkin sekedar atensi, mungkin afeksi, simpati atau empati, limai, enami dst... Perhatian orang lain bukan hanya memberikan kebahagiaan bagi kita tapi juga memenuhi salah satu kebutuhan dasar kita akan pentingnya sebuah pengakuan.

Pengakuan orang lain terhadap diri kita memang merupakan sebuah kebutuhan dasar yang tak kalah pentingnya dengan makan, minum, dan tidur. Kenapa kita butuh pengakuan dari orang lain? Menurut saya jawabannya adalah karena disitulah letak eksistensi kita. Pernyataan Rene Descartes 'Cogito ergo sum' (aku berpikir maka aku ada) tidak lagi cukup. Aku diakui karena itu aku eksis, sekedar meng'ada' tidak cukup. Coba anda lihat kerikil dipinggir jalan, dia ada, tapi apakah para pengguna jalan perduli? apakah keber'ada'an kerikil tersebut membuat para pemakai jalan, menoleh? (setidaknya melirik) kemungkinan besar tidak, bandingkan jika yang dipinggir jalan tadi adalah seorang polantas. Kebutuhan akan pengakuan atas eksistensi juga yang melahirkan beberapa tindakan seperti ingin memiliki rumah mewah, mobil baru yang dilakukan melaui cara-cara yang kurang etis dan banyak juga yang mengejar jabatan demi alasan yang sama. Untungnya seperti banyak hal lain di dunia ini kebutuhan akan pengakuan juga menimbulkan dampak positif seperti keinginan mencapai prestasi, kerja keras, berani unjuk kemampuan, pikiran dan gagasan (membuat blog seperti ini misalnya^_^)
Jadi apakah anda masih puas dengan sekedar ada ?

No comments:

Post a Comment