01 August 2006

Kenapa masih JOMBLO

Berani mengakui kalo masih jomblo?
Kalau nggak berani juga nggak apa-apa kok(toh kamu tetap jomblo ha..ha..ha) Eh sabar, sabar kita disini bukan buat menghina, menghujat apalagi menghakimi kamu-kamu yang masih belum bisa melepas status jomblo. Seandaninya saja mengakhiri ke-jomblo-an sama mudahnya dengan mengeja a-b-c mungkin semua anak sekolah dasar memutuskan untuk tidak menjadi jomblo eh bukan maksudnya mungkin tidak ada seorangpun yang akan sendirian sewaktu membaca blog ini.

Sekedar pemberitahuan bahwa posting ini kana berisi tehnik-tehnik menghadapi, mengakhiri, menanggulangi sekaligus menangkal status jomblo. Postingan ini akan dibantu sepenuhnya oleh seorang pakar psiko-ana-lisa-anton-edi eh maaf psiko-analisa yang telah sukses menerbitkan buku yang telah menjadi best seller di RT nya "12 tehnik membedakan kucing jomblo dan sapi jomblo berdasar hukum avogadro;dengan studi kasus badak jawa" dan telah menjadi pembicara handal dalam berbagai seminar seperti "peran aktif jomblo dalam penyerbukan cabe keriting" yaitu Prof Dr Sarlito Sj Wiraswatawan Sarwo Biso Mj. Dan karena kesibukan beliau maka postingan ini akan terbagi dalam beberapa episode.




Menghadapi Status Jomblo

Status jomblo seringkali membawa dampak buruk bagi siapapun yang menyandangnya. Dampaknya bisa berupa masalah kejiwaan seperti; minder, tidak pd, sentimentil, mudah tersinggung dan masih banyak lagi (anda pasti sudah merasakannya sendiri). Jadi disini Prof akan membahas satu persatu:

1. Minder atau tidak pd : Kenapa mesti tidak pd? Jomblo bukan penyakit menular apalagi turunan dan yang pasti masih bisa disembuhkan. Kalau anda tidak pd karena sedang tidak ada pasangan katakan saja kepada setiap orang yang anda temui "apa yang belum kumiliki hari ini, mungkin akan kumiliki esok hari". Kuncinya adalah tetap optimis, there's always somebody for everybody (duh~_~;) masih ada seseorang diluar sana yang sama sepertimu, juga sedang menanti hari bertemunya dengan dirimu.

2.Mudah tersinggung, sering berpikiran negatif ditambah lagi sentimentil :
Sifat seperti ini merupakan sifat yang paling sering dialami pada jomblo (93,67% dari 1247 sampel mengaku mengalaminya). Sifat sentimentil kemungkinan disebabkan karena merasa tidak punya pasangan lantas merasa tidak ada tempat berbagi, tempat curhat, pokoknya 'no shoulder to cry on' deh, padahal banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini, curhat dengan temen misalnya, atau dengan saudara atau bikin blog misalnya ^_^. Nah dari masalah sentimentil bebannya berkembang menjadi sering berpikiran negatif, baik kepada orang lain maupun kepada diri sendiri. Kepada orang lain misalnya: Pas lagi jalan sendiri terus ada orang yang ngelihatin kita langsung memberikan reaksi negatif "ngapain lihat-lihat, nggak pernah liat jomblo yach?!?!". yang kayak gini buruk banget buat kesehatan dan status kamu, padahal bukan tidak mungkin orang yang ngelihatin kamu tadi karena tertarik sama kamu. Jangan lantas merasa orang nggak mungkin tertarik sama kamu, ini namanya berpikiran negatif pada diri sendiri. "Ah, apalah saya ini, udah nggak didukung dana berlimpah, nggak cakep, pinter apalagi" padahal bagaimana kamu mencitrakan diri kamu itulah yang akan dilihat sama orang lain. Kalau kamu minder sama orang lain karena kamu ngerasa nggak cakep, orang juga nggak akan ngerasa kamu cakep. Coba saja seandainya kamu kurang cakep, tapi kamu cukup pede dengan tampang kamu, banyak senyum, ramah, setidaknya orang lain bakal ngelihat kamu sebagai pribadi yang menyenangkan. Jadi mulai sekarang nggak perlu takut nggak ada orang yang tertarik sama kamu, ke museum dan kebun binatang saja orang seneng, masa kalau lihat kamu mereka nggak seneng ^_^ keep smile

3. Sirik, iri, menyalahkan keadaan: karena nggak punya pasangan alias jomblo, kita jadi sirik terhadap teman atau orang-orang disekitar kita yang kebetulan udah dapat pasangan lebih dulu. Padahal sirik tanda tak mampu, sendiri tanda tak laku (eh...) sikap ini malah justru bikin anda makin awet dengan kejombloan. Jadi nggak perlu sirik, kalau ada temen yang udah dapet pasangan jangan lantas disirikin, jangan lantas iri, ikutan bahagia aja. Paling tidak dengan ikutan bahagia kamu jadi lebih optimis dalam menjalani hidup, kalau dia saja bisa kenapa kamu nggak. Atau sesial-sialnya kamu bisa pake cara ini. Misalnya temen kamu lagi jalan sama do'i nya ya ikutan aja, dia lagi nonton bareng ikut juga siapa tau mereka lantas mau mencarikan kamu pasangan biar kamu nggak mengganggu acara berduaan mereka lagi.


Nah kalau kamu sudah bisa menghadapi status jomblomu berarti kamu sudah siap untuk melangkah ke bagian selanjutnya. Bagian selanjutnya yaitu bagaimana mengakhiri status ini, tentu saja ini cuma perlu dibaca oleh mereka yang memang ingin mengakhirinya. Kalau setelah membaca bagian satu kemudian kamu merasa lebih enjoy dalam menjadi jomblo maka silahkan nikmati ke-jomblo-an kamu. Hal utama yang menjadikan seseorang jomblo atau bukan ialah keberadaan pasangan, jadi untuk mengakhiri status jomblo yang harus kamu lakukan adalah mencari pasangan.
Nah sampai jumpa di posting berikutnya, pada blog yang sama, dan gelombang yang sama

No comments:

Post a Comment