Aku suka merah
yang membakar hati
Seperti saat melihatmu berjalan dengan kekasihmu
Aku suka merah
Pedihnya menggores rasa
Rasa yang sama saat melihat dia mengecup keningmu
Dan warna favoritku tetaplah merah
Merah yang sama dengan gaun yang kau kenakan di hari pernikahanmu
Sebagian kecil dari diri, refleksi ego, dan beberapa keping isi otak. Semoga blog ini berarti bukan hanya untukku
31 October 2011
12 October 2011
Maaf, untukmu dan toko buku itu
Maafkanlah aku...
Karena tak bisa menepati janji padamu
Bertemu di toko buku
Saat kau membolos di jam ketujuh
Aku tak ada disana
Sebab aku tak mampu berkata-kata
Saat wanitaku mengajak membeli bunga
...buat kekasihnya
*untuk "seseorang" yang batal saya temui 5 tahun lalu
(Gramedia, Bandung)
Karena tak bisa menepati janji padamu
Bertemu di toko buku
Saat kau membolos di jam ketujuh
Aku tak ada disana
Sebab aku tak mampu berkata-kata
Saat wanitaku mengajak membeli bunga
...buat kekasihnya
*untuk "seseorang" yang batal saya temui 5 tahun lalu
(Gramedia, Bandung)
05 October 2011
Ini bukan mantra
Rangkaian kata ini tidaklah panjang
Tapi mesti kau baca berulang-ulang
Kau boleh menyebut ini mantra
Tapi buatku ini cuma kata
Tapi mesti kau baca berulang-ulang
Kau boleh menyebut ini mantra
Tapi buatku ini cuma kata
Jangan kau tuduh aku main rahasia
Sebab semua sama belaka
Bukan soal mana yang lebih pusaka
Cuma bagaima keyakinan di hati kita
Bukan soal mana yang lebih pusaka
Cuma bagaima keyakinan di hati kita
10 August 2011
Cerita Pagi Ini
Pagi ini, seorang penyeberang jalan melintas, angkot yang saya tumpangi mengerem mendadak, dua sepeda motor dibelakang nyaris menabrak, dan seorang bapak di pinggir jalan langsung tersentak.
Sang penyeberang jalan yang kemudian berganti status sebagai penumpang angkot memang menggoda untuk disimak, polesan tipis di wajahnya yang cerah dihiasi segaris senyum. Dan rambut yang tergerai menyembunyikan sebagian lehernya namun tidak bisa menutupi bagian depan bajunya yang berbelahan rendah.
Lengan bak pualam dan jemari lentik yang mengayun gemulai ketika memasuki pintu angkot membuat si bapak yang duduk dibelakang kusir eh maaf supir memandang terpaku sambil sesekali menelan ludah, seorang bapak yang duduk di depan saya menyempatkan diri untuk mencuri-curi pandang sambil sibuk menekan tombol handphone nya.
Saya sendiri lebih memilih untuk membuang muka, merasa jengah dan tidak nyaman, bukan karena sok alim atau berlagak menghormati bulan puasa, bukan juga karena teringat pesan istri saya untuk menjaga pandangan.
Saya menolak untuk melihatnya karena sejak awal saya sudah melihat jakun dilehernya ^_^
Sang penyeberang jalan yang kemudian berganti status sebagai penumpang angkot memang menggoda untuk disimak, polesan tipis di wajahnya yang cerah dihiasi segaris senyum. Dan rambut yang tergerai menyembunyikan sebagian lehernya namun tidak bisa menutupi bagian depan bajunya yang berbelahan rendah.
Lengan bak pualam dan jemari lentik yang mengayun gemulai ketika memasuki pintu angkot membuat si bapak yang duduk dibelakang kusir eh maaf supir memandang terpaku sambil sesekali menelan ludah, seorang bapak yang duduk di depan saya menyempatkan diri untuk mencuri-curi pandang sambil sibuk menekan tombol handphone nya.
Saya sendiri lebih memilih untuk membuang muka, merasa jengah dan tidak nyaman, bukan karena sok alim atau berlagak menghormati bulan puasa, bukan juga karena teringat pesan istri saya untuk menjaga pandangan.
Saya menolak untuk melihatnya karena sejak awal saya sudah melihat jakun dilehernya ^_^
19 July 2011
Pokoknya Update
Memalukan, terakhir kali posting adalah 2010 lalu, jadi posting hari ini adalah dengan tujuan spesifik "POKOKNYA UPDATE"
Terima Kasih sodara-sodara
Terima Kasih sodara-sodara
Subscribe to:
Posts (Atom)