14 August 2010

Mohon Maaf

Seperti yang telah disiratkan oleh judulnya, note ini berisi permintaan maaf saya, permintaan maaf kepada beberapa wanita yang masih menyisakan rasa bersalah pada diri saya. Seandainya hal ini mudah tentu saya akan menemui kalian dan mengucapkan kata maaf dari dalam hati saya. Sayangnya ini bukan sekedar soal menghadapi rasa bersalah dan kemampuan untuk berbesar hati, tapi juga karena mungkin saya tidak akan mendapatkan kesempatan untuk bertemu kembali.

Adalah sebuah kesombongan bila saya menyatakan bahwa ada banyak wanita yang telah saya buat jatuh cinta, tapi saya sadar bahwa ada beberapa dari kalian mungkin sempat merasa tidak karuan perasaannya, atau mungkin telah terganggu tidur malamnya dengan kehadiran saya dimimpinya. Mungkin bukan cinta, mungkin cuma kesan sesaat yang terlalu menggoda, apapun itu, saya harus mengucapkannya;

Maaf, maaf dan maaf

Bahkan meski dengan mengatasnamakan kewajaran sebagai seorang lelaki terhadap wanita, mencoba bersikap 'gentleman' atau bahkan sekedar 'berbaik hati', tindakan saya mungkin terasa agak berlebih, dan memang begitu mudah disalah artikan. Mungkin saya yang terlalu cepat menyimpulkan, bisa juga saya yang terlalu jumawa dengan menyatakan bahwa sikap saya yang seringkali memperlakukan wanita dengan lebih spesial daripada umumnya para pria, tapi satu hal yang saya yakin, ada beberapa wanita yang telahsaya lukai karena 'kebaikan hati' ini.


Dan melalui note ini saya ingin meminta maaf, mungkin tidak akan bisa membebaskan diri saya dari rasa bersalah, tapi saya harap bisa sedikit mengurangkan rasa-rasa tidak nyaman yang pernah hadir di hati kalian.

Atas segala kata yang pernah munculkan rasa, atas segala tindakan yang timbulkan asa
Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua wanita yang pernah saya lukai hatinya.

Hidup Baru

Bukan ini bukan soal pernikahan, ini soal sebuah kehidupan yang baru, eh? bukan, ini juga bukan soal kelahiran seseorang. Ini cuma soal sebuah kehidupan yang baru. Sebuah kehidupan di tempat yang baru, orang-orang disekitar saya yang baru, cara hidup yang baru, apapun....

Apakah menyenangkan? Belum tentu juga, kehidupan baru ini bisa jadi kehidupan seorang tukang sapu di Nepal, petani nanas di Uruguay, atau bisa juga jadi tukang copet di Praha. Maaf saya tidak bisa membayangkan sesuatu yang lebih menyenangkan dan menghibur macam diculik oleh sebuah organisasi kejahatan internasional dan kemudian dicuci otak atau tiba-tiba ditunjuk sebagai pewaris tunggal sebuah kastil di Eropa Utara, terlalu indah dan tidak masuk akal.

Menuju pada kehidupan baru ini bisa jadi berat dan tidak menyenangkan, mungkin saya akan berakhir diujung peluru penjaga perbatasan, dimangsa segerombolan serigala ataupun mati kering di tengah lautan. Apakah dengan akhir hidup yang seperti itu berarti hidup saya sia-sia? Entahlah, yang pasti saya pikir itu cukup menyenangkan.

Nggak masalah kalau anda tidak setuju, sebagian besar orang normal pasti beranggapan bahwa hidup yang baik adalah menikah, beranak pinak dan hidup bahagia hingga tua dan mati dikelilingi keluarga.



Suatu tempat di tepi kolam renang, saat merindukan petualangan