Kecupnya serupa rahasia
dihantar dalam bisikan yang hening
dan kilas yang sekedar lintas
tersembunyi namun tetap terjadi
Kelembaman lembut yang menekan
menyisakan misteri yang tak habis kurasai
serupa sebuah reuni esoteris
tentang sejarah yang sentimentil
Berserah aku terhempas ke masa lalu
tercekat dalam alun gerakmu
membadai kenangan menghunjam ingatan
gigil aku dalam beku luka lama
ah, mengapa mesti melayang awang-awang
berjumpa lagi di simpang raya kehidupan
hanya untuk ditelan debur penyesalan
tetap saja kutelan doa "Te vere otro dia"
No comments:
Post a Comment