05 January 2007

Dan warna favoritnya tetap merah

Dia pernah...jatuh cinta pada warna mentari pagi
terbutakan oleh terang cahaya, ia mengerjapkan matanya
dan dalam sekejap warna itu pudar

Perjalanan membawanya ke selatan
ke sebuah negeri dimana ia terpesona oleh warna angin musim semi
hangat angin selatan menyusup di sela rambutnya
kembangkan semangatnya berjalan menyusuri dunia

Diiringi lambaian hijau pakis haji
hijau daun pohon pinus antar ia ke puncak gunung
diantara hijau lumut dan semak perdu
masih kulihat siluet senyumnya di balik bayangan matahari

Ketika langit kelabu semakin gelap
awan hitam bergulung
sesekali angin tersayat oleh kilat keperakan
karang hitam tersapu ombak biru yang semakin meninggi
meninggalkan buih di pasir putih

"It's alright" katanya "...setelah meneteskan air mata, langit akan kembali biru"
"Bukankah langit sedang membara oleh amarah?" tanyaku "akankah ia reda oleh air mata?"

Ia tersenyum
embun bening dipipinya
...dan warna favoritnya tetap merah.





Barisan kalimat ini ditujukan pada
my lovely "sweet one"
atas permintaannya sendiri ^_^

No comments:

Post a Comment