03 January 2007

Sekali Lagi Tahun Baru

Hari senin kemarin bertepatan dengan tanggal 1 Januari, yang kebetulan juga merupakan hari diperingatinya pergantian tahun dalam kalender masehi atau untuk gampangnya disebut tahun baru. Setidaknya bila kita mengacu pada penanggalan masehi maka kita telah memperingati setidaknya 2000-an lebih perayaan tahun baru. Dan seperti juga tahun-tahun sebelumnya tahun baru kali ini dirayakan cukup meriah dinegara kita. Aneka perayaan, pagelaran, pertunjukan musik, festival, aneka rupa pesta mulai dari "New Year Eve Party" hingga aneka kegiatan bertajuk 'Old and New' digelar. Di jalan-jalan, di berbagai tempat umum, di hampir semua tempat wisata, di gunung, di pantai, dan lebih lagi di tengah kota, gegap-gempita memenuhi (hampir) segala penjuru.

Lantas bagaimana dengan anda? ikut merayakannya? ikut berpesta, beramai-ramai keliling kota, atau sekedar melewatkan pergantian tahun dengan menonton acara televisi di rumah? Bagi sebagian orang saat-saat pergantian tahun menjadi sebuah momen yang istimewa, sehingga sebisa mungkin mereka berusaha melewatkannya dengan sebuah acara yang istimewa pula. Saya sendiri melewatkan acara tahun baru dengan kegiatan yang berbeda-beda, waktu SD saya lebih sering melewatkannya dengan keluarga saya, menginap di hotel dan melewatkan semalam suntuk menonton acara televisi. Ketika saya mulai memasuki masa puber atawa ABG maka saya lebih sering melewatkannya bersama teman-teman saya, entah itu sekedar makan-makan bareng, ngobrol, main game atau keliling kota dengan menggunakan sepeda atau sepeda motor. Pada masa awal kuliah di Bandung saya melewati malam tahun baru dengan mendatangi beberapa festival, event atau justru memilih untuk pulang.

Tanggal 31 Desember kemarin saya melewatkan malam pergantian tahun dengan tiduran di kamar setelah menonton beberapa episode 'One Piece' sorenya, terbangun sebentar pada tengah malam (gara-gara disekitar kost banyak yang menyalakan kembang api) dan kemudian tidur lagi agar bisa bangun jam 4 pagi dan berangkat ke Jakarta. Entah kenapa saya juga tidak merasa terlalu kehilangan momen tahun baru ini, entah karena merasa bahwa tahun baru berarti saya akan semakin tua atau karena memang tidak ada kegiatan menarik yang bisa saya lakukan.

Sebenarnya saya juga sempat mempertanyakan kepada diri saya sendiri, untuk apa sih segala perayaan itu, segala hiruk pikuk yang terjadi, segala keramaian yang seringkali lebih mirip euforia. Apakah itu adalah perayaan kemenangan, tapi kemenangan siapa? Kemenangan pasar tentunya, segala kegiatan yang mendorong perputaran uang dalam jumlah yang cukup mencengangkan, berpusar dari berbagai kantong, baik yang tipis maupun yang tebal, dan akhirnya bermuara pada kantong-kantong pemilik modal ~_~

Dan saya akhirnya harus tersenyum (getir) sendiri, toh saya juga pernah ikut meramaikan perayaan-perayaan itu, menikmati, dan bahkan begitu tenggelam dalam kegembiraan yang saya katakan mirip euforia itu. Bukan tidak mungkin suatu saat saya pun akan menikmati kegembiraan itu lagi, melewatkan malam tahun baru dengan berbagai perayaan, berbagai acara, dan juga dengan kaburnya lembaran rupiah dari dompet saya. Tapi bukankah setidaknya sekali dalam setahun kita boleh bergembira dan sekali lagi berharap semoga di periode yang akan datang nasib kita akan menjadi lebih baik, agar semua hal buruk yang telah terjadi di tahun sebelumnya tidak lagi terjadi.

Saya jadi ingin mengajak diri saya dan bila tidak keberatan anda juga boleh ikut, untuk mencoba menengok kembali perjalanan yang telah kita lalui, dan merefleksi kembali apa yang telah terjadi. Mencoba untuk mengamati segala kegagalan, segala kesempatan yang terlewatkan, dan segala hal yang kita sesali dalam setahun kemarin. Kemudian tanpa harus terjebak pada ingatan masa lalu mari kita berusaha untuk menjadikan tahun ini tahun yang lebih baik.


Selamat Tahun Baru 2007

No comments:

Post a Comment